Dewasa ini banyak layanan internet yang murah, layanan ini memiliki beberapa keterbatasan namun dengan applikasi-applikasi opensource kita dapat manfaatkan layanan tersebut untuk membangun sebuah Wide Area Network (WAN) yang aman untuk sebuah Enterprise dengan kantor cabang berjauhan secara geografis.

Dalam hal ini saya menggabungkan sebuah kantor pusat di Kawasan Kuningan Jakarta, kantor cabang masing-masing di Surabaya dan Medan, serta beberapa notebook roaming menjadi jaringan pribadi milik perusahaan.

Di kantor pusat kami pilih sebuah koneksi dedicated dengan link lokal (IIX) sebesar 512Kbps walau link internasional hanya 128Kbps, harga yang kami bayar untuk link seperti ini adalah 8jt per bulan diluar ppn. Di lokasi ini saya setup sebuah OpenVPN Server.

Di Surabaya kami gunakan layanan ADSL Unlimited Telkom Speedy, dengan 2jt sebulan kami dapatkan 64kbps upstream dan 384kbps downstream tanpa IP statis. Di sini saya tempatkan OpenVPN client. Pernah saya gunakan VPN IPSec ke kantor pusat dengan layanan Dynamic DNS, tapi banyak masalah saya temui dalam renew DNS name terutama karena modem ADSL-nya sering reconnect.

Di Medan kami gunakan layanan citilink.info, merupakan provider internet wireless, dimana dengan 800rb sebulan kami dapat layanan Shared 256kbps untuk pemakaian unlimited. Dari layanan ini kami bahkan tidak mendapatkan IP Public, sehingga kemungkinan melakukan koneksi net-to-net VPN hanya dengan OpenVPN, yang bisa bekerja di belakang NAT. Namun karena koneksi OpenVPN tersebut saya set untuk bekerja di port 1194 udp, maka saya minta ke ISP untuk membuka port tersebut di firewall mereka.

Untuk staff yang roaming bahkan dari luar negri. Saya gunakan koneksi OpenVPN net-to-host, dimana terinstal openvpn client di notebook Windows yang roaming tersebut.